Pemerintah terus meningkatkan perhatian terhadap
dosen. Setelah memberi tunjangan penelitian Rp 500 miliar, kini pemerintah
menyediakan Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) untuk dosen dan pegawai
universitas. Syaratnya, gaji dosen atau pegawai universitas tersebut harus di
bawah Rp 4,5 juta per bulan.
Menteri Perumahan Rakyat RI M Yusuf Asya’ari
mengatakan, pada tahun 2009 ini pemerintah menyediakan anggaran Rp 2,5 trilliun
yang dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan kalangan akademis yang
meningkat dari tahun ke tahun. Rencananya, pada tahun 2010 mendatang
anggarannya bakal ditingkatkan menjadi Rp 3 trilliun. “Kami sudah berbicara
pada rektor-rektor agar memanfaatkan peluang ini,” ujar M Yusuf Asya’ari saat
meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (10/9).
Penyediaan Rusunami untuk dosen dan pegawai
universitas tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
pemerintah. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan di kalangan
akademis, seperti rektor, dosen atau pengawai di universitas. “Pada dasarnya
ini untuk siapa saja. Tapi, kami harap rektor mau memanfaatkan peluang ini,”
katanya.
Rusunami ini tidak dijual, melainkan disewakan.
Hanya saja, pihaknya masih belum bisa menentukan berapa harga sewanya. Yang
jelas, pemerintah memberikan subsidi masing-masing dosen atau pegawai Rp 7
juta. “Subsidi ini diambilkan dari uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
Diharapkannya program ini dapat direalisaikan
diseluruh Perguruan Tinggi (PT) se Indonesia. Sebenarnya di wilayah Malang sudah disediakan
lahan seluas 4 ribu hektare di sekitar Malang Town Square (Matos) Jl Veteran.
Bila Rektor UB Malang, Yogi Sugito, berinisiatif menyambut pembangunan
Rusunami, pemerintah bakal membangun Rusunami di kawasan tersebut setinggi 15
lantai. “Kami harapkan Pak Yogi (Rektor UB Malang) mau berkoordinasi untuk
merealisasikan pembangunan Rusunami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan dan
Perumahan Rakyat Andi Zainal Julung mengatakan, penyediaan fasilitas untuk
mahasiswa juga dicanangkan pemerintah. Selama lima tahun, mulai 2005 hingga
2009, pemerintah mencanangkan pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
sebanyak 60 ribu unit atau 135 twinblock.
Realisasinya dilakukan secara bertahap. Pada
tahun 2007 dibangun 24 twinblock, 2008 dibangun 39,5 twinblock, dan pada tahun
2009 ini ditarget harus selesai 66 twinblock. “Jadi, kalau ditotal ada 135,5
twinblock,” ujar Andi saat mendampingi M Yusuf Asya’ari di UB Malang.
(k11/surabayapost) Jika UB saja bisa mengapa penguruan tinggi yang masih luas tanahnya nggak bisa, semua tergantung dari kemauan dan kreativitas dari pejabatnya bukan hanya sekedar penertiban tanpa memberikan solusi (kalau hanya sekedar SK SK) nggak usah sekolah tinggi-tinggi juga bisa, membaca SK saja sepotong-sepotong jelas nggak nyambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar