Pengosongan rumah pensiunan IIP/IPDN
di jl. Ampera Raya, Cilandak, 8 April lalu telah berakhir tanpa
kerusuhan fisik dari pihak-pihak yang bersitegang, yaitu antara
pensiunan IIP/IPDN dengan pihak Inspektorat Wilyah I Kemendagri, Polisi,
Satpol PP serta “preman/provokator” terselubung.
Akan
menyedihkan, kalau seandainya pihak Kamendagri, khususnya aparat yang
saat itu akan mengeksekusi rumah para pensiunan IIP, yang notabene
terletak di lingkungan kampus dengan kegiatan pendidikan untuk
mengasah akal dan budi, memaksakan kehendaknya dengan berbagai dalih
yang mengabaikan hak azasi manusia, tapi dengan menggunakan kekerasan
dan memanfatkan kekuatan Satpol PP.
Ini Negara
hukum Bung..! Tunjukan bahwa orangtua kita mengajarkan kita untuk
menjadi manusia yang beradab, bukan menjadi manusia bengis, jadi
berhikmahlah untuk berbuat sesuatu dengan kesantunan.
Bersyukur
kepada Allah SWT, bahwa pada saat itu kita semua sudah
dilindungiNya,untuk berakhir dengan damai dan bermusyawarah terus sampai
mendapatkan titik temu yang tidak saling menyakiti.
“Angkat topi” untuk Polisi, Satpol PP,
aparat IPDN/ Kemendagri, atau mungkin preman terselubung/ provokator
yang tidak jelas identitasnya, yang sudah menahan diri, untuk
terciptanya anti kerusuhan. Begitu juga untuk simpatisan yang sudah
bersusah payah menyediakan konsumsi lengkap sehingga pensiunan-pensiunan
dan janda-janda yang sudah sepuh, serta anggota keluarganya yang ada
dilapangan pada saat itu, tidak kehabisan energi untuk menegakkan
kebenaran, termasuk juga semua wartawan dari berbagai media untuk
mengabadikan momen bagian dari sejarah tersebut.
Juga
terimakasih pada semua yang telah turut membersihkan kembali lingkungan
IIP/IPDN dari sampah setelah semua pihak “cooling down”. Tetap
bersemangat sampai cita-cita ini terlaksana.
author: Pudji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar